Skip to main content

Kuliah Tahun 3

Suatu malam di sebuah kedai minuman, Nina dan aku belajar bersama untuk UAS. Di tengah sesi belajar, sesekali kami mengecek media sosial dan all of the updates in it. Nina menunjukkan snapgram salah satu anak Palapsi 2016 yang sedang berplesir bareng anak 2015.

Nina        : Seneng ya ngelihat anak 2015 sekarang akrab banget sama 2016. Lihat nih, udah nggak ada 2014 nya samsek yang ikut main.

Eunike    : Iya ya :”)

Nina        : Hmm. Udah masanya mereka sih ya emang…

*pandang-pandangan*
*make cry face together*
*HUHUHUHUHU*


#TersadarTua #BaladaKuliahTingkat3 #BentarLagiKKN #HabisItuSkripsi #HabisItuLulus #OhGod.

Comments

  1. *baru membaca ini di 2020 dan ikut menangis melihat kalian menangis karena saya masih sering diajakin ops hingga saat ini* 😭😭😭

    ReplyDelete
    Replies
    1. HAHAHAHA. RIP_36 kamu adalah Bleki kan? Jangan menangis RIP_36 :")

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

21.09

Brief Answers to the Big Questions - Stephen Hawking

  (curhat sambil semi review buku) I used to think of Stephen Hawking as someone sarcastic and bitter as Richard Dawkins. (Kalau ada yang pernah baca bukunya Dawkins, misalnya yang the God Delusion, pasti mengenali kekhasan cara pandangnya terhadap kreationisme dan hal gaib lai nnya. Kaku bener beb kayak kanebo kering.😅) Secara mendasar, sama seperti Dawkins, Hawking pun menolak kreationisme. Tapi, Hawking expressed  his belief about creationism and other big questions humans have ever had in a kind and humorous way. He did not diminish the magical feeling toward the awe-inspiring universe. But at the same time was also trying to rationally explain how this remarkable world works. Jadi kayak bisa bikin pembaca over-optimistic dan bodoh seperti saya merasa it’s okay to questioning everything sambil tetap hopeful about life… He certainly was a lovely and witty man. Dalam bukunya, Brief Answers to the Big Questions, Hawking menjelaskan konsep-konsep theoretical ph...