Skip to main content

Waktu

Berulang kali aku menggeleng keheranan melihat cara waktu berjalan. Waktu adalah teman sekaligus musuh. Frenemy. Dia tidak acuh pada mereka yang memelas ingin menetap di satu masa. Juga pada mereka yang tersedan mengharapnya lekas berlari. Dia hanya melangkah sesuai takdirnya. 

Jika waktu punya perasaan, mungkin dia akan memperlambat diri kala melihat dua sejoli mengikat kasih dalam kebahagiaan yang tak terpikirkan. Jika waktu punya perasaan, mungkin dia berusaha mempercepat langkah demi membantu mereka yang kehilangan orang tersayang dan ingin mengubur rasa pedihnya. 

Untungnya, waktu tidak berperasaan. Dia  hanya mengikuti titah Sang Mahakekal. Dia berjalan abai. Dihujat dia tak peduli, dipuji juga tak peduli. Dia menyendiri, melakukan tugasnya yang hakiki.

#hiduphampirduadekade #onthewayto2tahunkuliah #anotherwaveofMaBa #nggakrelajaditua #manusiabisaapa

Comments

Popular posts from this blog

21.09

Brief Answers to the Big Questions - Stephen Hawking

  (curhat sambil semi review buku) I used to think of Stephen Hawking as someone sarcastic and bitter as Richard Dawkins. (Kalau ada yang pernah baca bukunya Dawkins, misalnya yang the God Delusion, pasti mengenali kekhasan cara pandangnya terhadap kreationisme dan hal gaib lai nnya. Kaku bener beb kayak kanebo kering.😅) Secara mendasar, sama seperti Dawkins, Hawking pun menolak kreationisme. Tapi, Hawking expressed  his belief about creationism and other big questions humans have ever had in a kind and humorous way. He did not diminish the magical feeling toward the awe-inspiring universe. But at the same time was also trying to rationally explain how this remarkable world works. Jadi kayak bisa bikin pembaca over-optimistic dan bodoh seperti saya merasa it’s okay to questioning everything sambil tetap hopeful about life… He certainly was a lovely and witty man. Dalam bukunya, Brief Answers to the Big Questions, Hawking menjelaskan konsep-konsep theoretical ph...