Minggu pagi, 17 April 2016 Pasar Bubrah – Puncak Gadjah Mungkur. “Yuk, kita segera kembali ke tempat camp. Keburu siang nanti kalau nggak segera turun.” Diana, sang PO menyerukan perintah. Meski agak enggan, namun aku patuh. Apa juga yang bisa kubuat selain patuh? Toh, nggak mungkin aku tinggal di situ selamanya. Bersama Desta, teman perempuan lain di pendakian ini (dan pendakian-pendakian sebelumnya), aku berjalan perlahan, kembali ke tempat camp. Kami berbincang tentang betapa sulit tapi worth it- nya perjalanan kali ini. Suatu perjalanan yang sangat berkesan untuk menjadi penutup perjalananku dalam rangkaian FUD ini. Aku dan Desta masih terus bercakap-cakap hingga tiba di tanjakan menuju Puncak Gajah Mungkur. Aku memperlambat langkah, membiarkan Desta berjalan lebih dulu. Aku ingin menikmati waktuku sendiri. Posisiku sekarang terpisah cukup jauh dari teman terdekat di depan dan belakangku. Puncak Merapi berdiri gagah di kananku. Jurang dalam di sebelah kiriku. Kaki gunung...
Random personal insights and stories. Warning: some posts might sound a bit cringe hehe.